Dua Bahasa, Inggris dan Indonesia
Your Lifeline Has Been Determined, Here's the Logic
There are so many people who complain about life, many of them don't even accept it so that they end up committing suicide or being frustrated, even though if we understand life then everything is actually already determined by God, whether we like it or not.
Our existence in this world has been planned by God, many atheists do not accept this concept.
Likewise with secularists and capitalists, they think that life can be created by themselves with hard work and the ability to plan for the future. So everything is very easy to realize.
So many understandings of materialists correct this opinion that it is not surprising if they see the title above they laugh and even tend to insult.
This theme is indeed very interesting and very interesting, especially for intellectuals who are spiritually minded.
These are two opposing understandings that require proper understanding and analysis to answer them.
For those of you who believe that life depends on our abilities are leftists (brains), they are typical thinkers who of course are strongly supported by people of this type.
While those who think that this life has actually been defined, this is the right-brain group, the right-wing thinkers believe that death, mate and sustenance have already been arranged, this fits perfectly with the description of the holy verses in several religions, especially Islam.
These two understandings are contradictory to each other so that they form a very large group.
These two groups of course have their own beliefs and cannot be blamed because they both have the truth even though in reality there must be a belief that is defeated by another belief.
In other words, the truth is always one, cannot be doubled.
To understand the workings of destiny Of course it is not our authority as creatures because creatures have no right to interfere with the workings of destiny which has been outlined by the Creator.
But what we are discussing is more about fate, something that always changes according to our will.
The title above emphasizes more on the life line which means it has already happened, so what we are discussing is actually more towards destiny, not fate.
These are the two keywords that are the answers to the 2 groups above, namely the right brain group and the left brain group.
For left-brain groups, maybe what they mean is fate, yes, fate can indeed change and only we can determine WHAT WE WANT TO BE IN THIS WORLD.
Meanwhile, for the right-wing group, they think that death, mate and sustenance are areas of destiny, something that has been ordained by God, but only God knows and humans cannot know the fate line.
A very interesting question arises, what is the difference between fate and destiny?
Actually, we have discussed this discussion in the previous section on this blogspot, but we just want to emphasize and underline to remind those of you who have read that the difference between fate and destiny is very simple and can be accounted for by all beliefs.
Is it fate? Fate is something that hasn't happened yet, while destiny is something that has already happened.
This is the simplest definition that can be accepted by everyone, so when we are in poor condition we can ask God and work very hard and try our best then our destiny will change from time to time, because fate can indeed be controlled by humans. itself.
In the holy verse it is explained that GOD WILL NOT CHANGE THE FATE OF A PEOPLE BEFORE YOU CHANGE IT, you understand right here, right?
While the path of freedom has a dividing line that we cannot cross, namely the line of destiny, only God knows our destiny, while the fate lines that have happened are areas that we know.
So this is where the meaning and meaning of the line of life has been determined, namely the line that has been created since we were born until we die. This is the line and dimension of the area of destiny in the eyes of the Creator.
While the line that has happened is the line of fate that we can know because its traces today and in the past have been created in life.
There are invisible lines that have actually been laid down by God such as how long can we live in this world, who are our parents, how much sustenance we receive and even the process of our death later, everything has been recorded very clearly by the Creator. , this is something that cannot be changed.
Meanwhile, human fate is something that we can change as we wish and as best we can, but it is limited by the destiny that God has created.
So here it is very clear how the relationship between fate and destiny is and we hope you are no longer confused to translate what we say.
The easiest logic for us to accept is to equate this life (the world) as a stage play. Like the song title right?
God as the director as well as the producer or the Great Substance who provides this universe to His creatures, we humans as people who are given a role to play on the stage of life.
As a director, of course He has the ABSOLUTE RIGHT to decide what kind of role we will get and God can also determine whether that role can change or remain until the end.
So this is an analogy and logic that is very easy for us to understand even for a layman.
The conclusion that we can draw here is that for things that are fate or something that has happened, we must be grateful and make them as teachers of life in the future.
Meanwhile, for things that are destiny, you don't need to think about it because whatever God has determined will definitely happen and it's none of our business as good creatures of God, so keep trying and playing our role as best we can, one day God will replace our role. in this life with a better role.
But a role is still a role because the reward for each role is at the end of life, not in the process of life itself that is happening. So hopefully inspired.
VERSI INDONESIA
Garis Hidup Anda Sudah ditentukan, Begini Logikanya
Banyak sekali orang yang berkeluh kesah tentang kehidupan, mereka bahkan banyak yang tidak menerima sehingga berujung bunuh diri atau frustasi, padahal jika kita memahami kehidupan maka segala sesuatunya sebenarnya sudah ditentukan Tuhan, Apakah kita suka atau tidak suka.
Keberadaan kita di dunia ini memang sudah direncanakan oleh Tuhan, banyak sekali para kaum atheis yang tidak menerima Konsep ini
Baca juga : CARA KERJA KEBERUNTUNGAN, INI RAHASIANYA
Demikian dengan kaum sekuler dan kapitalis, mereka berpikir bahwa kehidupan bisa diciptakan oleh diri mereka sendiri dengan kerja keras serta kemampuan untuk merencanakan untuk masa depan Maka segala sesuatu sangat mudah diwujudkan
Begitu banyak pemahaman para materialistis membetulkan pendapat ini sehingga tak heran jika melihat judul diatas mereka tertawa dan bahkan cenderung untuk menghina.
Tema ini memang sangat menarik dan begitu menggelitik, terutama bagi kaum intelektual yang berjiwa spiritual.
Ini adalah dua pemahaman yang saling berseberangan sehingga membutuhkan pemahaman dan analisa yang tepat untuk menjawabnya.
Bagi anda yang percaya bahwa hidup ini tergantung dari kemampuan kita adalah golongan (otak) orang kiri, mereka adalah tipikal pemikir yang tentu saja sangat didukung oleh orang-orang yang bertipe seperti ini.
Baca juga : PENTINGNYA AKTIFKAN MATA BATIN ANDA
Sementara mereka yang berpikir bahwa Kehidupan ini sebenarnya sudah ditentukan garisnya, ini adalah golongan orang otak kananm para pemikir golongan kanan berkeyakinan bahwa maut, jodoh dan rezeki sudah ada yang ngatur, ini sangat cocok dengan keterangan ayat suci di beberapa agama terutama agama Islam.
Dua pemahaman ini menjadi sesuatu yang saling bertolak belakang sehingga membentuk golongan yang sangat besar
Dua golongan ini tentu saja memiliki keyakinan masing-masing dan tidak juga bisa disalahkan karena keduanya memiliki kebenaran walaupun Memang pada kenyataannya harus ada yakinan yang dikalahkan dengan keyakinan lain.
Dengan kata lain kebenaran selalu bersifat satu, tidak bisa diduakan.
Untuk memahami cara kerja takdir Tentu saja itu bukan wewenang kita sebagai makhluk karena makhluk tidak berhak untuk mencampuri cara kerja takdir yang memang sudah digariskan oleh Sang Pencipta.
Namun yang sedang kita bahas ini lebih ke arah nasib, sesuatu yang selalu berubah sesuai dengan kemauan kita.
Baca juga : INTISARI AUDIO LAW OF ATTRACTION, GRATIS
Judul di atas lebih menekankan kepada Garis hidup yang artinya sudah terjadi, jadi yang kita bahas ini sebenarnya lebih ke arah takdir bukan nasib.
Ini adalah dua kata kunci yang menjadi jawaban dari 2 golongan di atas, yaitu golongan otak kanan dan golongan otak kiri.
Bagi golongan otak kiri, mungkin yang mereka maksud adalah nasib, ya nasib memang bisa berubah dan hanya kita yang bisa menentukan KITA MAU JADI APA DI DUNIA ini.
Sementara untuk golongan orang kanan, mereka berpikir bahwa maut, jodoh dan rezeki itu adalah wilayah takdir, sesuatu yang memang sudah digariskan oleh Tuhan, namun hanya Tuhan yang tahu dan manusia tak bisa tahu garis takdir tersebut.
Timbul pertanyaan yang sangat menggelitik, apa bedanya nasib dan takdir?
Sebenarnya pembahasan ini sudah kita kupas pada bagian sebelumnya di blogspot ini, Namun kami hanya ingin menekankan dan menggarisbawahi untuk mengingatkan Anda yang sudah pernah membaca perbedaan antara nasib dengan takdir itu sangat sederhana dan bisa dipertanggungjawabkan oleh semua keyakinan.
Baca juga : FILOSOFI JEDA, RAHASIA SUKSES TERLUPAKAN
Apakah itu nasib? Nasib adalah suatu yang belum terjadi, sementara takdir adalah sesuatu yang sudah terjadi
Ini adalah definisi yang paling sederhana yang bisa diterima oleh semua orang, jadi ketika kita dalam kondisi miskin kita bisa memohon Tuhan dan bekerja sangat keras serta berusaha sekuat tenaga maka nasib kita kelak akan berubah dari waktu ke waktu, karena nasib memang bisa di dikendalikan oleh manusia itu sendiri
Dalam ayat suci dijelaskan TUHAN TIDAK AKAN MENGUBAH NASIB SUATU KAUM SEBELUM KAUM ITU SENDIRI YANG MENGUBAHNYA, sampai disini paham kan ?
Sementara Jalan kebebasan tersebut ada garis pembatas yang tidak bisa kita lewati yaitu garis takdir, Hanya Tuhan Yang Tahu garis takdir kita, sementara garis-garis nasib yang sudah terjadi adalah area yang kita ketahui.
Jadi di sinilah makna dan arti dari garis kehidupan sudah ditentukan yaitu garis yang sudah tercipta sejak kita lahir sampai kita tutup usia nanti ini adalah garis dan dimensi dari area takdir di mata Sang Pencipta.
Sementara garis yang sudah terjadi adalah garis nasib yang bisa kita ketahui karena jejaknya di hari ini dan di masa lalu sudah tercipta di dalam kehidupan.
Ada garis-garis yang tak terlihat yang sebenarnya sudah digariskan ditentukan oleh Tuhan seperti Berapa lama kita bisa hidup di dunia ini, siapa orang tua kita, Berapa banyak rezeki yang kita terima bahkan proses kematian kita nanti, semua sudah tercatat dengan sangat jelas oleh Sang Pencipta, ini adalah sesuatu yang tidak bisa diubah.
Sementara nasib manusia adalah sesuatu yang bisa kita ubah semau dan semampu kita, tapi dibatasi oleh garis takdir yang sudah Tuhan ciptakan.
Baca juga : Intisari buku The Science of Getting Rich GRATIS
Jadi di sini sangat jelas bagaimana hubungan antara nasib dengan takdir tersebut dan kami harap anda tidak lagi bingung untuk menterjemahkan apa yang kami sampaikan.
Logika yang paling mudah untuk kita terima adalah menyamakan kehidupan ini (dunia) sebagai Panggung Sandiwara. Seperti judul lagu kan ?
Tuhan sebagai sang sutradara sekaligus produsen atau Zat Agung yang menyediakan alam semesta ini kepada para makhlukNya, kita manusia sebagai orang-orang yang diberi peran untuk memerankan di panggung kehidupan.
Sebagai sutradara tentu Dia punya HAK MUTLAK untuk menentukan kita dapat peran seperti apa dan Tuhan pula yang bisa menentukan apakah peran itu bisa berubah atau tetap hingga akhir nanti.
Jadi ini adalah analogi dan logika yang sangat mudah kita pahami bahkan untuk orang awam sekalipun.
Kesimpulan yang bisa kita ambil di sini adalah untuk hal-hal yang bersifat nasib atau sesuatu yang sudah terjadi maka kita harus mensyukuri dan menjadikan sebagai guru kehidupan di masa akan datang
Baca juga : Ebook THE POWER OF NOW GRATIS PREMIUM
Sementara untuk hal-hal yang bersifat takdir tidak perlu dipikirkan karena apapun yang sudah Allah Tentukan pasti akan terjadi dan itu bukan urusan kita sebagai makhluk Tuhan yang baik, jadi tetaplah berusaha dan mainkan Peran kita sebaik mungkin, kelak suatu hari nanti Tuhan akan menggantikan peran kita di kehidupan ini dengan peran yang lebih baik.
Namun peran tetaplah peran Karena imbalan setiap peran adalah di akhir kehidupan, Bukan pada proses kehidupan itu sendiri yang sedang terjadi. Demikian semoga terinspirasi.
KETERANGAN GAMBAR EMAIL